Sabtu, 12 September 2015 di Desa
Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai selaku Ketua Panitia Upacara Tiwah sekaligus
keluarga yang mengadakan Tiwah, Lide Esgarang secara resmi bersama dengan
Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi S.Ikom membuka Upacara Adat Tiwah.
Upacara Tiwah merupakan upacara adat suku Dayak yang masih menganut kepercayaan
Hindu Kaharingan. Upacara ini bertujuan untuk menghantarkan roh leluhur sanak
saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikan dan
memindahkan sisa jasad dari liang kubur dalam sebuah tempat berbentuk rumah
kecil yang tidak menyentuh tanah yang dinamakan Sandung.
Tiwah di Desa Penyahuan kecamatan
Bukit Santuai ini dilaksanakan kembali setelah terakhir kali dilakukan pada
tahun 1985 atau 30 tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan kesanggupan keluarga
untuk melakukan tiwah bagi pendahulu mereka karena upacara ini memerlukan biaya
yang tidak sedikit. Tiwah kali ini dapat disebut Tiwah massal karena jumlah
keluarga yang ditiwah terdiri dari 18 orang dewasa dan 14 orang anak- anak
dengan hewan yang dikorbankan yaitu 4 ekor sapi, 4 ekor kerbau, 18 ekor babi
dan 100 ekor ayam.
Lide Esgarang sebagai ketua
panitia menyatakan tiwah merupakan penghormatan terakhir bagi keluarga yang
telah meninggal dan sekaligus memutuskan hubungan yang sudah meninggal dan yang
masih hidup sehingga tidak mengganggu keluarga yang masih hidup sehingga bagaimanapun
kondisinya akan terus dilaksanakan. (humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar